Cast: John Cho, Michelle La, Joseph
Lee, Sara Sohn, Debra Messing, Connor McRaith, Dominic Hoffman, Briana McLean,
Erica Jenkins,
Sinopsis:
David
Kim (John Cho) menemukan fakta-fakta tak terduga dalam upaya pencarian anaknya
yang hilang.
---
Bagi sebagian orang, internet dan media sosial adalah tempat mencari dan berbagi informasi. Bagi sebagian lain, internet dan media sosial semacam tempat tongkrongan maya bersama teman-teman maya yang dirasa lebih nyata dan bisa menerima siapa diri ini sebenarnya. Tempat di mana orang-orang mengekspresikan unek-unek tanpa harus merasa malu ataupun dihakimi karena satu sama lain hanyalah anonim. Bagi David Kim, internet dan media sosial adalah pertaruhan hidup dan mati anaknya.
Setelah menggarap beberapa film pendek, di tahun 2018 ini Aneesh Chaganty memutuskan mempersembahkan film panjang pertamanya lewat Searching. Mungkin fakta tersebut membuat kita sedikit pesimis, mengingat tidak banyak sutradara yang mencetak prestasi di debut mereka. Tetapi Aneesh Chaganty seakan tidak peduli, lantas terus maju (dengan naskah yang dibuatnya bersama Sev Ohanian) dan menyelesaikan proses sebaik-sebaiknya. Hasilnya, film thriller yang disajikan via tampilan teknologi zaman sekarang ini mampu mendapat penghargaan Alfred P. Sloan Feature Film Prize di Sundance Film Festival, serta tentu saja membuat sang sutradara patut dipertimbangkan dalam jajaran sutradara dengan debutan terbaik.
Memang,
Searching telah merebut perhatian sejak pengadeganan pertama dalam filmnya. Sejak
pengenalan trio Kim yang dilakukan dengan sangat efektif dan menarik lewat gerakan
click-copy-open yang dipantau dari sebuah
layar monitor, yang kemudian menampilkan foto-foto dan video dokumentasi pengisi
momentum keluarga harmonis. Diiringi musik gubahan Torin Borrowdale yang bertempo
riang gembira, jadilah kau mencintai keluarga ini sepenuhnya.
Masih
dalam irama musik yang sama, tragedi yang akan menjadi dasar permasalahan pun
perlahan diselipkan. Mulai dari notifikasi di kalender komputer yang
mengingatkan tentang kunjungan dokter, pencarian infromasi penyakit, hingga
usaha-usaha untuk sembuh. Hingga kemudian sebuah foto untuk pemakamanan dipilih
dan musik pun dimatikan total. Menyisakan kecanggungan hubungan antar Ayah dan
gadis remaja tanpa Ibu di aplikasi Facetime, di mana saat itulah Margot Kim
(Michelle La) terakhir kali berkirim pesan pada sang ayah (John Cho).
Ya, presentasi
film ini sepenuhnya akan menggunakan tampilan alat eletronik, mulai dari layar laptop
hingga kamera CCTV. Tapi tidak perlu khawatir akan merasa bosan. Searching tahu
bagaimana menjadi tontonan unik, sekaligus menarik. Sang sutradara tidak akan membiarkan
kita menatap keseluruhan layar komputer yang di-shot secara utuh dari ujung ke ujung sepanjang waktu, dan tanpa ada
hal menarik untuk disimak.
Tanpa
menemukan adanya kekurangan yang berarti, ada banyak sekali aspek plus yang membuat kita tetap terjaga dan
tertarik untuk ikut mencari ke mana Margot Kim menghilang; Performa John Cho
adalah salah satunya, penggambaran sempurna seorang ayah yang haus akan
pencarian anaknya. Proses editing yang brilian dalam memanfaatkan background beragam aplikasi dan situs
media sosial milik sang anak demi mencari sebuah informasi. Ditambah penemuan-penemuan
terkait kejadian yang begitu nyata (bukan serangkaian kebetulan-kebetulan,
melainkan hasil jerih payah dari melihat detil-detil) dan dimengerti awam,
membuat kita semakin dekat dan sering kali setuju akan perbuatan protagonisnya.
Kita akan terkagum bagaimana David Kim memecahkan sandi media sosial anaknya, “Oh
ya, tentu saja begitu, Davy. Kau sungguh luar biasa. Ayo, kita temukan putrimu
sebelum terlambat!”
Dengan
segala yang dipunya, Searching memakumu di tempat duduk dengan fakta-fakta
perihal (hilangnya) Margot Kim yang tak terduga, menuntunmu pada labirin
pencarian yang alih-alih menemukan titik terang melainkan lebih gelap,
membuatmu depresi untuk segera menemukan kebenaran utuhnya. Sebuah film
thriller yang sangat memuaskan. 4.5
stars (out of 5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar