[Movie Review] Sewu Dino

 



Judul: Sewu Dino

Sutradara: Kimo Stamboel

Pemain: Mikha Tambayong, Agla Artalidia, Givina Lukita, Gisella, Firmansyah, Rio Dewanto, Karina Suwandi, Pritt Timothy, Marthino Lio

Genre: Horror - Mystery

Durasi: 121 menit

Tahun Rilis: 2023

Platform OTT: -



“Di sebuah pondok terpencil, tiga orang perempuan mendapat tugas menjaga serta mengurus seseorang yang diduga dirasuki roh jahat.”



Setelah kesuksesan KKN di Desa Penari (Awi Suryadi, 2022) yang mendapat sambutan lebih dari sepuluh juta penonton dan menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa, MD Pictures kembali memboyong thread twitter SimpleMan ke layar lebar. Disebut-sebut sebagai pembuka sebuah semesta horor Trah Pitu Lakon, film berjudul Sewu Dino ini sudah bisa disaksikan mulai tanggal 19 April 2023 di bioskop tanah air bersama dengan deretan film-film lebaran lain: Buya Hamka Vol. I, Khanzab, serta Jin & Jun.


Bagi yang sudah menonton KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni pasti tidak asing dengan adegan pembuka dari Sewu Dino. Ya, bagian pembuka Sewu Dino adalah versi ringkas dari Sewu Dino: Sequence Zero yang tahun lalu diselipkan di credit title film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni. Awalnya penulis sempat bertanya-tanya kenapa tim di balik layar perlu meringkas Sewu Dino: Sequence Zero sebelum dijadikan adegan pembuka film ini. Namun, seiring berjalannya film penulis menyadari bahwa keputusan itu adalah keputusan yang sangat tepat demi menjaga teror di pertengahan film agar terasa ‘segar’ dan mencekam alih-alih memberi kesan pengulangan.


Sebagai tipe film horor slow burn, mau tak mau Sewu Dino setidaknya harus memiliki penceritaan yang baik dan performa akting yang solid agar penonton tidak bosan dan ingin cepat pulang. Tanpa ada keraguan, penulis mengatakan Sewu Dino berhasil memiliki keduanya. Bak perjanjian Sri Rahayu (Mikha Tambayong) dan Karsa Atmojo (Karina Suwandi), naskah duet Agasyah Karim dan Khalid Kashogi mampu mengikat penonton hingga akhir film. Jika di film-film horor kebanyakan biasanya penonton mendapati para karakternya bertindak di luar logika, beda halnya dengan Sewu Dino. Di film ini penonton akan menemukan karakter utama yang mencoba lari, tidak berani mengajukan diri untuk lebih dulu menjaga orang kerasukan, serta mempertanyakan ini-itu. Hal ini tentu saja memiliki andil dalam membangun kedekatan penonton dengan karakternya.


Elemen misteri yang begitu kuat pun menjadi kunci kesuksesan Sewu Dino untuk didengar, ditebar dengan hati-hati sejak awal film dan semakin berkembang seiring berjalannya cerita diselingi kengerian yang hampir selalu efektif.


Performa akting para pemainnya adalah sebuah pencapaian tersendiri, terutama Mikha Tambayong, Agla Artalidia (sebelumnya mencuri perhatian penulis melalui penampilan singkatnya di film Qodrat arahan Charles Gozali, 2022), dan Givina Lukita—masing-masing memerankan Sri, Dini, dan Erna—yang bersama merekalah kita merasa ngeri sekaligus bertanya-tanya, pasrah sembari meyakinkan diri semua akan berakhir baik-baik saja.


Dilihat dari penceritaan dan latar belakang tokoh-tokohnya yang masih bisa digali lebih dalam, rasanya semesta Trah Pitu Lakon ini memang akan panjang. Begitupun, tidak menjadikan Sewu Dino tampil dangkal. Sewu Dino menuntaskan tugasnya sebagai pengantar yang baik, memberikan perspektif cerita yang cukup kepada penonton lewat sudut pandang tokoh Sri. Sewu Dino dengan hebatnya mampu berdiri sendiri sekaligus memberi cukup pertanyaan untuk film selanjutnya.


Catatan kecil terhadap Sewu Dino ada pada babak ketiga yang terasa kurang mampu menangkap momen-momen bertensi tinggi. Cukup aneh memang, mengingat posisi cameraman masih diisi oleh Patrick Tashadian, editor oleh Arifin Cu’unk dan Fachrun Daud, yang notabenenya tidak baru sekali ini bekerja sama dengan sang sutradara.



MOOMETER 🐄

Sewu Dino punya segala hal yang membuat betah menyimak: tutur penceritaan yang enak diikuti, performa akting solid. Film ini mengajak penonton bergidik ngeri sembari menduga-duga jawaban apa yang menunggu di ujung cerita. Tak dipungkiri Sewu Dino merupakan film terbaik Kimo Stamboel sejauh ini. Janur Ireng, let’s go! (🎬 4/5)




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages