[Movie Review] Bayi Ajaib (1982)

 



Judul: Bayi Ajaib (1982)

Sutradara: Tindra Rengat

Pemain: Muni Cader, Rina Hassim, W.D Mochtar, Wolly Sutinah

Genre: Horror

Durasi: 107 menit

Tahun Rilis: 1982

Platform OTT: KlikFilm



"Seorang calon lurah memanfaatkan roh jahat demi memenangkan pemilihan."



Menyambut versi remake-nya yang sedang digarap sutradara Rako Prijanto (Perfect Strangers, #TemanTapiMenikah) bersama rumah produksi Falcon Black anak perusahaan Falcon Pictures, film Bayi Ajaib (Tindra Rengat, 1982) di-remaster dan rilis di layanan streaming KlikFilm.


Beberapa kali telah menyaksikan film-film yang kita anggap hebat di zaman sekarang, sudah seyogianya kita menurunkan ekspektasi saat menonton film lawas tak peduli seberapapun banyak ulasan bertabur bintang mengiringinya. Sering dicekoki teknik visual mumpuni, membuat banyak kita menjadikan gambar-gambar cantik adalah sebuah keharusan sebelum mencap film bagus, hal yang mungkin jarang akan kita temukan di film-film lokal 1980-an yang belum berbekal teknologi secanggih sekarang. Apalagi, Bayi Ajaib arahan Tindra Rengat merupakan film horor, mau tak mau CGI ataupun practical effect yang digunakan pun akan menjadi sorotan sebagaimana cuplikan terbaru film Sri Asih (Upi, 2022) yang belakangan ramai diperbincangkan.


Di luar dugaan, meski dirilis empat puluh tahun lalu, Bayi Ajaib sama sekali tidak tampak usang. Film ini secara ajaib punya cara menakut-nakuti yang terkesan baru, berani dan pintar. Penggunaan practical effect-nya dalam melahirkan momen seram dan sadis tidak terkesan murahan melainkan berhasil membuat bergidik dan was-was di beberapa kesempatan. Tak heran jika ternyata film ini menginspirasi satu adegan pamungkas Pengabdi Setan 2: Communion (Joko Anwar, 2022), dan bukan tak mungkin jika nantinya akan memberi inspirasi pula pada film Siksa Neraka yang sedang digarap rumah produksi Dee Company.


Tak melewatkan kelebihan film-film lawas yang hampir selalu menawarkan penggarapan cerita yang tidak asal jadi, begitu pula dengan Bayi Ajaib yang tampak menikmati tutur pengisahannya tanpa tergesa-gesa lengkap dengan twist menarik yang rasanya tak akan kita temui di film-film horor manapun lagi. Meski akan lebih baik jika seandainya Bayi Ajaib sedikit memberi penjelasan singkat terkait periode pemilihan lurah dan umur sang anak.


Sudut-sudut kamera yang dipakai film Bayi Ajaib pun tergolong variatif, tidak terkesan menonton film-film yang dibuat empat puluh tahun silam. Belum lagi ditambah uniknya transisi di beberapa bagian serta performa karakter-karakternya yang begitu kuat terutama Rina Hassim dan pemeran sang anak yang hanya akan menambah kekaguman pada film ini dan akhirnya mampu menutupi kekurangan minor Bayi Ajaib dalam menangkap momen di kegelapan hutan yang minim pencahayaan. 



MOOMETER 🐄  

Rilis empat puluh tahun lalu, tak menjadikan Bayi Ajaib arahan Tindra Rengat ini usang. Ajaibnya, film ini justru memberikan penyegaran baru soal menakut-nakuti. Berani dan pintar. Sangat menunggu remake Bayi Ajaib arahan Rako Prijanto nanti karena materi-materi di film ini sangat bisa dikembangkan lagi. (🎬 4 / 5) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages