[Review] 5 cm.

Directed by Rizal Mantovani

Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah), dan Ian (Igor Saykoji) adalah lima sekawan yang sudah menjalin persahabatan hampir sepuluh tahun. Saking lamanya mereka sudah sangat hafal dengan tingkah laku satu dengan yang lain, yang akhirnya membuat mereka menuliskan status ‘jenuh’ di persahabatan mereka dan memutuskan untuk tidak melakukan kontak–dengan cara apapun–selama tiga bulan.

Tiga bulan bukanlah waktu yang singkat untuk dijalani tanpa yang biasa ada. Banyak yang terjadi pada masing-masing tanpa keempat lainnya tahu. Ada yang mulai menyadari tentang perasaan yang tak sekadar teman, ada yang bekerja dan belajar lebih giat, mencari pasangan.

Empat belas Agustus adalah harinya. Kelimanya kembali bersama di sebuah stasiun untuk melepas rindu, untuk melakukan perjalanan yang menggetarkan. Perjalanan tentang hati, persahabatan, dan mimpi. Perjalanan yang takkan pernah mereka lupakan dalam upaya pendakian puncak tertinggi di Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru.

---


Bercerita tentang kisah lima orang sahabat, film ini merupakan film adaptasi novel best seller berjudul sama karya Donny Dhirgantoro dan disutradari oleh Rizal Mantovani. Memiliki alur yang sederhana dengan penokohan unik di masing-masing karakternya.

Secara keseluruhan film ini adalah film yang bagus, sangat bagus malahan. Teknik pengambilan gambar dan penataan musik film ini patut diacungi jempol. Gambar-gambar dan musiknya begitu menggugah, yang terkadang menumbuhkan semangat tersendiri begitu mendengar ataupun melihatnya–apalagi ketika kita disuguhi pemandangan Gunung Mahameru dari atas. Luar biasa. Takkan ada yang rela melupakan gambar-gambar setiap scene dari film ini.

Dialog-dialog yang diucapkan para pemainnya tak jarang membuat merinding karena adanya kegigihan, tekad, dan timing yang pas saat diucapkan. Pesan yang ingin disampaikan film ini dan tentu saja penulisnya sampai ke penonton dengan cara yang tidak menggurui. Mereka mengambil contoh dari salah satu pemain tanpa menggunakan banyak kata-kata lalu membiarkan penonton untuk memikirkannya sendiri, memikirkan tentang bagaimana dunia yang tidak akan tinggal diam dengan usaha yang mati-matian kita kerjakan.

“Yang kita perlu sekarang cuma : kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa”

Walau tidak terlalu baik, setidaknya lima sahabat ini berhasil mewakili perannya masing-masing hingga kita benar-benar bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Humor dalam film ini muncul di sepanjang alur yang anehnya tidak terasa garing ataupun dibuat-buat. Orang-orang yang menonton tertawa lepas karenanya. Sedangkan ketika kita membicarakan harunya film ini, kita akan membicarakan tentang orang-orang yang jelas-jelas menitikkan air matanya. Film ini adalah film paket lengkap dengan keseruan mendakinya.

Pada akhirnya film '5 cm' mengajarkan kita tentang semangat nasionalisme, tentang semangat tekad, persahabatan, dan cinta. Sebuah film yang sangat layak untuk ditonton bersama para sahabat.

---


Tags :  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages