[Review] Belenggu

Directed by Upi

Seorang pembunuh menghantui orang-orang di sebuah kota kecil. Menyebarkan mistis tentang kematian para perempuan tak bersalah. Menjadikan orang-orang di sekitar–siapapun itu–sebagai pelaku tanpa bukti–saling curiga. Elang (Abimana Aryasatya) adalah salah seorangnya. Seorang tertutup dan tak banyak bicara yang dicurigai karena dia hanyalah seorang pendatang disana. Tapi menurutnya–bagaimanapun ia paling tahu siapa dirinya–kenyataan adalah hal lain, ia sering dimimpikan hal-hal yang ia pikir akan membawanya pada sebuah rahasia yang akan menguak kebenaran, dan salah satu halnya adalah sosok bertopeng kelinci.

Dalam segala ketidakwarasan, Elang bertemu dengan satu keluarga yang sedang mengalami tekanan akibat masalah internal di sebelah apartemennya. Disana tinggal Djenar (Laudya Chintya Bella) bersama anak dan suami (Verdi Soelaiman). Djenar selalu tampak gemetar pada setiap hal yang berlaku–terlebih pada sang suami.

Dan juga, ada seorang perempuan penuh misteri dengan segala ini-itu masa lalu kelam di belakangnya, Jingga (Imelda Therinne). Elang jatuh hati padanya, yang membuatnya terjebak dalam sebuah rahasia rumit yang memaksanya untuk ikut berputar ke dalam pusarannya.

Satu titik, Elang merasa ditipu oleh lingkungannya. Ia merasa ada orang di balik sana–dimanapun itu–yang ingin menjerumuskannya ke dalam hal-hal gelap. Siapakah dia–atau mungkin mereka? Apa hubungannya dengan sosok bertopeng kelinci yang sering menjadi mimpi buruknya?

---

Belenggu merupakan sebuah film thriller yang disutradarai oleh Upi yang bekerja sama dengan Falcon Pictures. Film yang notabene-nya ingin difilmkan sejak delapan tahun yang lalu ini–namun akibat adanya masalah tertentu terkait genre dan selera masyarakat saat itu hingga dibatalkan–menceritakan tentang ketakutan yang sedang melingkupi sebuah kota kecil sehingga timbul saling curiga diantara orang-orangnya.

Film ini dibuka secara ‘manis’ dengan pertemuan antara sosok Elang dan Jingga di dalam mimpi, yang kemudian diikuti secara beruntun oleh misteri-misteri yang minta dipecahkan segera.

Dari segi cerita, Belenggu masih cukup menarik untuk disimak. Walau pada awalnya kita dihadapkan pada sebuah sinopsis yang menceritakan tentang sebuah pembunuhan oleh orang tak dikenal yang mau tak mau membuat kita terbayangi oleh film-film seperti Pintu Terlarang ataupun Modus Anomali milik Joko Anwar, tapi dengan tegas film ini mengatakan tidak di ending-nya, yang menjadikan film ini sebagai film yang berdiri sendiri dan berbeda–dan ending-nya adalah salah satu yang terbaik.

Diikuti dengan kualitas akting yang memukau dari banyak pemerannya, baik itu mereka yang bermain sebagai pemeran utama ataupun pemeran pembantu seperti Abimana Aryasatya, Imelda Therinne, Laudya Chintya Bella, Bella Esperance, Jajang C. Noer, Verdi Soelaiman dan lainnya, film ini mendapatkan dukungan penuh untuk terus naik dan tampak semakin meyakinkan.

Di film Belengggu ini, sang sutradara–Upi, sangat berhasil dalam membangun suasana kelam sebuah kota yang sedang dilanda ketakutan, mulai dari setting yang di-set sedemikian misterius, pakaian dan kelakuan yang terkesan ‘aneh’, pencahayaan yang terasa menyembunyikan sesuatu di balik gelapnya, dan juga sound menggetarkan yang menghasilkan efek kejut tak terelakkan. Tak lupa, Belenggu juga menawarkan sebuah sinematografi yang begitu artistik dan ilustrasi musik mumpuni yang menjadikannya tak hanya kelam namun juga eksotis!

Bagaimanapun, bagi Anda yang sering mengeluh ini-itu tentang film horror ataupun thriller Indonesia, silahkan kenakan pakaian Anda, datang ke bioskop terdekat, dan tontonlah film ini. Tak ada keraguan bahwa Anda akan menjadikan film ini sebagai salah satu film thriller favorit Anda. Highly recommended!

---


Tags :  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages