Ini bukan cerita
Cinderella (not a Cinderella story)
yang pernah kau dengar. Bukan tentang relationship
yang baik-baik saja karena rasa yang saling mengalah. Ini tentang seorang putri
dan jatuh cintanya di koloni 73 pada seorang pemuda biasa yang tak lagi biasa
setelah apa yang dikatakannya di balik hujan. Ia mengaku sebagai pemilik (owner) para hunger yang butuh darah, darah manusia, darah rakyat sang putri. Keduanya
mengaku saling suka namun tak bisa berbuat banyak karena tak mungkin melepas
kewajiban masing-masing begitu saja: sang putri yang harus menjaga ketentraman
rakyatnya, dan sang pria yang harus memberi makan ‘ternak’ turun-temurunnya. Bingung
dan putus asa, sang putri pun meminta pendapat malam (2), yang pada akhirnya–apapun
yang telah dikatakan malam kepadanya–telah membuat sang putri terperangkap
dalam kegilaan untuk bisa tersenyum di istana megah bersama pangerannya
sementara rakyatnya harus ketakutan di rumah-rumah karena para iblis yang
memburu tiap malam. Dunia tak punya hati–terkadang.
Tags : #2, aditya prawira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar