Directed by Hanung Bramantyo
Kugy (Maudy Ayunda) berpacaran dengan
Remi (Reza Rahardian). Keenan (Adipati Dolken) berpacaran dengan Luhde (Elyzia
Mulachela). Keduanya-Kugy dan Keenan-dipertemukan kembali pada pernikahan
anggota pura-pura ninja mereka yang lain, Noni (Sylvia Fully R) dan Eko (Fauzan
Smith).
Perjumpaan ini membawa mereka pada masa
lalu; tentang Kugy yang ingin mendongeng, tentang Keenan yang menjadi ilustratornya,
tentang mereka yang memberikan keceriaan berbeda ketika dekat satu sama lain.
Terlalu bersemangat dengan rencananya, Kugy perlahan melupakan pekerjaannya di
Advocado yang dipimpin Remi.
Keenan yang sebelumnya telah mengenal
Remi di Bali-sebagai pembeli pertama lukisannya-tahu bahwa Kugy sedang menjalin
hubungan dengannya dari Noni. Yang kemudian dari Noni pulalah Keenan tahu bahwa
Kugy sebenarnya sempat jatuh hati padanya namun terhalang oleh Wanda (Kimberly
Ryder) yang saat itu hadir.
Sementara itu di Bali, Kugy yang sedang
asyik memotret tak sengaja berjumpa dengan seorang wanita Bali yang dari Remi
ia tahu bahwa wanita itu bernama Luhde sekaligus pacar orang yang telah melukis
salah satu lukisan di kantor Advocado mereka, Keenan.
Keenan memutuskan untuk bertemu dengan
Kugy, ingin menuntaskan perasaan-perasaan mereka yang selama ini terpendam yang
kemudian tanpa diingini diikuti peristiwa-peristiwa lain yang menyangkut hati
dan perasaan dengan orang-orang di sekitar mereka.
Sekarang, dengan hati yang masing-masing
sudah menurunkan jangkarnya akankah rasa menaikkannya kembali dan berlabuh di
tempat lain?
---
Masih disutradarai oleh sutradara yang
sama dengan film pendahulunya, Hanung Bramantyo, Perahu Kertas 2 bercerita
tentang kelanjutan kisah cinta diam-diam Kugy dan Keenan yang akhirnya
menemukan tempat berlabuh.
Dari segi cerita sendiri, Hanung kali
ini lebih menekankan pada keempat tokoh sentral dalam film; Kugy, Keenan, Remi,
dan Luhde. Yang masing-masing dari mereka berkembang sebuah konflik yang saling
berhubungan.
Ada perasaan kaget ketika mendengar
kabar bahwa si artis cilik, Amanina Afiqah Ibrahim, atau yang lebih kita kenal
dengan panggilan Afika, akan memerankan sosok Kugy kecil. Bagaimana mungkin?
Aku tidak bisa membayangkan seorang anak kecil akan menenggelamkan sebuah
Perahu Kertas yang dari awal sudah dibangun sangat kokoh. Untung Hanung tidak
sebodoh itu. Scene Kugy kecil tersebut
hanya pengiring di pembukaan film yang berdurasi 2-3 menit-dan ternyata hasilnya
tidak mengecewakan, bahkan justru segar ditambah dengan gambar-gambar ombak yang
membaur di bibir pantai.
Dari segi kualitas Perahu Kertas 2 tidak
berbeda jauh dengan pendahulunya-bagus. Dengan masih memiliki kekuatan
sinematografi dan juga musik latar yang penuh namun tetap enak dinikmati, perjalanan
anda akan berwarna di sepanjang arah menuju pelabuhan perahu kertas yang
nantinya ditutup dengan ending memuaskan dengan menarik kembali salah satu
tokoh Perahu Kertas pertama untuk bergabung di akhir.
Selain itu, hal lain yang membantu dalam
film Perahu Kertas 2 ini adalah keputusan bijak seorang Hanung Bramantyo untuk
menyelipkan scene flashback di bagian
tertentu yang merujuk pada salah satu scene
di film terdahulunya-yang mungkin saja terlupakan-yang sangat terkait dengan
filmnya yang sekarang.
Sementara itu kabar buruk dari film ini
adalah Eko (Fauzan Smith) yang hanya mendapatkan porsi sedikit, yang mana kita
ketahui bahwa di film pendahulunya ia sangat berperan dalam menarik pelatuk
tawa para penonton. Tapi bukan berarti film ini tidak semenarik film
pertamanya. Kali ini unsur sendu-lah yang mendominasi di keseluruhan cerita-mengingat
konflik yang semakin menajam dibandingkan Perahu Kertas pertama-hingga akhirnya
kita harus menyempatkan diri untuk menyeka beberapa air mata yang menetes.
Di bagian kedua ini-seperti yang saya
duga sebelumnya-Hanung menyelipkan sebuah scene
dimana surat yang ingin Kugy berikan ke Keenan sebelumnya-di hari ulang
tahunnya-dibacakan.
Tags : perahu kertas 2, hanung bramantyo, drama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar