[Movie Review] Table 19




Judul: Table 19

Sutradara: Jeffrey Blitz

Pemain: Anna Kendrick, June Squibb, Tony Revolori, Lisa Kudrow, Craig Robinson, Stephen Merchant, Wyatt Russell,

Genre: Drama

Durasi: 87 menit

Tahun Rilis: 2017

Platform OTT: Disney+ Hotstar



"Enam orang asing dengan berbagai latar dan masalah dipertemukan di satu meja pesta pernikahan."



Tipikal film yang tidak menggunakan begitu banyak tempat, Table 19 mengambil sebagian besar pengadeganannya di sebuah ballroom di mana sebuah pesta pernikahan digelar. Dibuka dengan penampilan Anna Kendrick (Pitch Perfect, Up in the Air) sebagai Eloise McGarry yang tengah gundah (sembari menangis) saat memutuskan akan menghadiri atau tidaknya sebuah pesta pernikahan, Table 19 langsung mampu memberikan impresi cukup kuat kepada penonton agar segera membetulkan posisi duduk, berhenti menatap layar ponsel dan bercakap-cakap. Apa yang telah dialami sang karakter utama?


Dengan cerita Eloise McGarry sebagai benang merah, Table 19 menghidangkan ragam penceritaan melalui kehadiran lima tamu lainnya. Sebut saja karakter Renzo Eckberg diperankan Tony Revolori (The Grand Budapest Hotel, Spider-Man: No Way Home) yang dimotivasi ibunya pergi ke pesta pernikahan untuk mencari pasangan, aktris senior June Squibb (Nebraska) memainkan Jo Flanagan mantan pengasuh sang pengantin. Lisa Kudrow (serial TV Friends, Easy A), Craig Robinson (serial The Office, This is the End), Stephen Merchant (The Girl in the Spider’s Web, Logan), yang masing-masing memerankan pasangan suami-istri bermasalah Bina dan Jerry Kepp, serta Walter Thimble sepupu pengantin perempuan yang baru saja keluar dari penjara. Melalui penampilan solid keenamnya, suasana serba kikuk di antara orang-orang asing yang tak jarang jenaka sekaligus menyenangkan ini berhasil tersaji cukup rapi.


Poin terbaik dari Table 19 adalah film ini berhasil menipu kita, atau setidaknya menipu saya. Table 19 bukanlah film seperti di pikiran orang-orang. Salah besar jika kita menebak film ini akan menyanyikan kisah klise tentang orang yang terjebak kisah masa lalu kemudian bertemu orang baru di pernikahan orang lain dan saling jatuh cinta. Ada kejutan di balik setiap karakter terutama tentu saja yang berkaitan dengan cerita inti sang karakter utama Eloise yang tak hanya membuat karakter-karakter di film saja yang peduli melainkan kita juga. Alasan kenapa keenam orang ini ditempatkan di meja bernomor sembilan belas pun menjadi sesuatu yang menarik. Sekadar saran, jika berniat menonton film ini jangan lihat trailer-nya lebih dulu karena di sana disebutkan secara gamblang jawaban terkait poin terakhir ini sehingga akan mengurangi sensasi menontonnya. 


Terlepas dari guyonannya yang terkadang tidak tepat sasaran, serta porsi atau treatment beberapa karakter yang kurang pas hingga membuat kita menganggap karakter itu tak lebih dari sekadar peramai suasana, Table 19 terasa cukup meriah dan menyenangkan. Bahkan di balik judulnya yang sederhana Table 19 mampu menyuarakan sesuatu yang lebih dalam. (🎬 3 / 5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages