[Book Review] Confessions



Judul Buku: Confessions

Penulis: Minato Kanae

Penerbit: Penerbit Haru

Tanggal Terbit: Agustus 2019

ISBN: 978-602-53858-8-9

Tebal Halaman: 304 Halaman

Ukuran: 13 x 19 cm


Confessions karya Minato Kanae sangat terkenal tak hanya di negara asalnya Jepang melainkan di seluruh dunia. Buku ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan diadaptasi dalam bentuk film berjudul sama dan memenangkan berbagai penghargaan film hingga diutus menjadi perwakilan Jepang dalam Best Foreign-Language Academy Awards ke-83 tahun 2011. Di Indonesia sendiri, sampai dengan tulisan ini diterbitkan, Confessions telah dicetak ulang sebanyak sepuluh kali semenjak dialihbahasakan pada tahun 2019. Tahun 2014, Confessions berhasil meraih nominasi novel terbaik di ajang literatur horror, dark fantastic, dan psychological suspense bergengsi The Shirley Jackson Awards bersama-sama dengan Annihilation karya Jeff VanderMeer yang didapuk menjadi pemenang kala itu.


Confessions bercerita tentang seorang guru single mother bernama Moriguchi Yuko yang ingin membalas dendam kepada dua orang muridnya atas pembunuhan anak perempuan semata wayangnya. Namun, pembalasan dendamnya justru awal mula dari sebuah mimpi buruk bagi orang-orang lain.


Tidak seperti novel-novel pembunuhan pada umumnya di mana identitas sang pelaku tidak diketahui hingga babak ketiga, Confessions justru membeberkan penemuan tersangkanya di bab pertama. Sebenarnya ini bukanlah hal mengejutkan mengingat blurb Confessions di sampul belakangnya sendiri kurang lebih seperti yang disebutkan di atas sehingga cukup jelas yang menjadi fokus cerita bukanlah siapa, melainkan lebih kepada motif tersangka dan dampak atas pembalasan dendam Moriguchi, hanya saja memang cara bagaimana pengungkapan tersangka ini dilakukan, setting tempat dan waktu penyampaian, serta penuturan rencana pembalasan dendamnya, itu benar-benar luar biasa mencengangkan.



Meski telah mengungkapkan tersangkanya di bagian awal cerita bukan berarti Confessions tidak menawarkan apa-apa lagi. Faktanya, Confessions mengandung banyak sekali twist seputar tokoh-tokohnya setelah sebelumnya kita mendengarkan tokoh lain berprasangka terhadap mereka, yang nantinya tak hanya akan membuat kita segera membalikkan halaman selanjutnya untuk mendengarkan cerita utuhnya tetapi juga membolak-balikkan perasaan karena rasa takut perlahan bercampur simpati. Hal ini didukung gaya bercerita novel yang disampaikan melalui sudut pandang setiap tokoh yang detil, berbeda, dan unik. Seiring berjalannya cerita kita diajak menyelami betapa mengerikannya sifat ingin menghakimi dan merasa paling tahu atas perbuatan orang lain. Dengan pengalaman membaca yang diberikan, rasanya tak ada alasan untuk tidak mengakui Confessions sebagai sebuah drama psikologi yang hebat. (📚 4.5 / 5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages