[Deleted Part] The Missing Part of 'No Mercy'

Malam itu Adit, Novri, Azhar, Danny, dan Aulia sengaja berkunjung di rumah Vito untuk menyaksikan cerpen terbaru Adit, no mercy. Sebelum di publish ia meminta keenam temannya itu termasuk Reni -karena dia cewek sendiri jadi dia tidak ikut ke rumah Vito melainkan membacanya sendiri di rumah- untuk menilai cerpennya. Yang menjadikan hal ini lebih menarik bagi mereka adalah pemainnya, yaitu mereka sendiri. Tapi bagaimanapun cerpen ini tetaplah fiksi termasuk perwatakannya. Adit hanya iseng meletakkan mereka disana, termasuk dirinya yang ia tempatkan sebagai seseorang yang …. seseorang yang beda.

Kamar Vito yang yang luas menjadi tempat mereka. Kamar seorang pelukis. Azhar terlihat ingin membuka kain putih yang menutupi sebuah kanvas. Vito berdehem. Azhar tahu dia sudah tertangkap basah. Ia mengurungkan niatnya dan berkumpul dengan yang lain.
Dua laptop telah dibuka. File bertuliskan no mercy itu kini memenuhi layar mereka masing – masing. Ketegangan siap disantap.

---

Sebuah kelegaan terlihat pada mereka. Pembunuhan yang tak berperasaan itu akhir selesai. Mereka menjauhkan kepalanya masing – masing dari layar. Semua telah melihat ending.
“Kejadian dimana nih?” Danny membuka percakapan pendapat.
“Dunia masih terlalu waras untuk melakukannya, Dan” Aulia terdengar mengomentari. “Sadis kali kau did.”
“Dia kan mantan eksekutor.”suara Vito terdengar. Tawa menggema diantara mereka. Tiba – tiba sms masuk menggetarkan handphone Vito.
“Lumayan sadis la..” Vito membacanya kuat. Itu Reni. Mereka hanya bisa saling menggeleng dengan kekasih Vito itu.



baca :

>>No Mercy
>>No Mercy 2 : It's not a project anymore

Tags : , , ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages