Air diutus mengamuk
Meroboh rata lekuk - lekuk
Semua berteriak
Berlarian dalam kejaran bidak
Sekuntum itu adalah sisa
Ia jatuh dari rantingnya
Terombang – ambing oleh bencana
Bulir sakura tersungkur di antara puing kasar
Rok-nya tak lagi bisa berputar
Merah mudanya pudar
Menangis pedih akan cintanya yang terlempar
Jepang..
Jalan besar itu berserak
Menyisakan jeritan yang sesak
Rintihan bagian tubuh begitu jamak
Darah bersama bulir pelupuk menjadi kerak
Menanti jawaban dari dunia atas yang pekak
Kuntum hanya bisa bergumam
Memanjatkan kata penentram
Mengais belas kasih Pencipta alam
Mencoba meminta cahaya dalam kelam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar