[Review] Maleficent


Directed by Robert Stromberg
IMDB Rating: 7.5 / 10 (diakses pada 4 Juni 2014)

Pemimpin di dunia peri, Maleficent (Angelina Jolie), dikhianati oleh seorang manusia bernama Stefan (Sharlto Copley). Pria itu mengkhianati persahabatan mereka (bahkan cinta) dengan mengambil sayap Maleficent untuk sekadar menjadikannya seorang raja di sebuah kerajaan manusia. Beberapa saat kemudian, ketika Raja Stefan dianugerahi seorang anak dari sang ratu, Maleficent datang membalas dendam. Sebuah kutukan untuk putri tercinta, Aurora (Elle Fanning); ia akan tidur seperti mati ketika matahari terbenam di umurnya yang tepat enam belas ketika tangannya tertusuk jarum pemintal. Dan tak ada kekuatan apapun di Bumi yang bisa mengubahnya–kecuali ciuman cinta sejati.

---

‘Maleficent’ merupakan film fantasy yang digarap oleh Robert Stromberg berdasarkan kisah klasik Disney, Sleeping Beauty. Berbeda dari kebanyakan kisah Disney yang telah diangkat menjadi film-film layar lebar, ‘Maleficent’ justru menggunakan tokoh antagonis bernama Maleficent di dalam cerita untuk dijadikan peran utama dan membalikkan kisah yang telah lama kita kenal.

Film ‘Maleficent’ dibuka dengan sebuah narasi (narator sendiri belakangan diketahui sebagai Aurora) yang menjelaskan keadaan apa yang sedang terjadi di dunia disertai pemandangan khas magis terkhusus pada Moors, dunia peri. Serta pengenalan Maleficent dan Stefan kecil yang menggemaskan.

Dari alur cerita, ‘Maleficent’ menawarkan konsep cerita yang tidak rumit (ditambah pesan moral yang bisa dipetik di akhir cerita) seperti kebanyakan film keluarga seharusnya berada dimana semua umur akan mampu untuk memahaminya; kali ini tentang pengkhianatan dan balas dendam. Dan seperti kebanyakan kisah dongeng klasik yang diubah untuk versi layar lebarnya (kebanyakan dengan menambahkan action atau bahkan gore) ‘Maleficent’ pun mengalami hal serupa. ‘Maleficent’ tidak menambahkan kengerian atau bahkan darah dalam proyek layar lebarnya ini melainkan justru sisi drama dengan memutarbalikkan cerita yang selama ini kita tahu. ‘Maleficent’ dengan sangat mengejutkan (dan menyenangkan) akan menjadi film yang belum pernah tidak kita dengar tentangnya.

Para pemain dalam ‘Maleficent’ mampu memainkan peran mereka dengan baik dan menciptakan kesan menarik tersendiri tentang mereka. Angelina Jolie akan terlihat benar-benar berkuasa dan angkuh dalam karakter penguasa dunia peri, Maleficent, di bagian tetentu dan berhasil membuat orang-orang bersimpati di bagian lain; Elle Fanninng sebagai Aurora akan terlihat cantik namun juga sederhana; Sharlto Copley menjadi Raja Stefan yang baik dengan sedikit dorongan (jahat) keinginan kekuasaan dan rasa bersalah di dalam dirinya; Sam Riley sebagai pengawal Maleficent (Diaval) berlatar belakang unik yang setia dan rendah hati.

Sebagai film fantasi tentu saja visualisasi ‘Maleficent’ tidak akan main-main. Kita dengan sangat menyenangkan diajak menjelajah Moors yang dipenuhi keajaiban-keajaiban; tokoh-tokoh peri yang digambar beraneka ragam, danau dan air terjun yang mengalir serta bercahaya ketika gelap, serta yang lainnya. Belum lagi jika seandainya menontonnya dalam format 3D, kehidupan Moors akan terasa lebih dekat, sekaligus bisa merasakan bagaimana rasanya Maleficent yang terbang melewati bebatuan pinggir laut dan menembus awan.

Selain itu, yang patut juga menarik perhatian dari film ini adalah scoring yang dimainkan di sepanjang film. Mereka dengan sangat baik menciptakan suasana hati yang sangat beragam sesuai scene, mulai dari alunan yang bahagia, terkhianati, hingga yang benar-benar membuat pilu dan akhirnya menitikkan air mata.

Klimaks dalam film ini cukup menegangkan dan seru, yang sebagaimana film-film fantasy keluarga kebanyakan adalah sebuah pertarungan. Dan yang menjadikan ‘Maleficent’ cukup menarik di bagian ini adalah akan sangat memungkinkan bagi masing-masing kedua ending (happy or sad ending) untuk dipasang dalam akhir film ini mengingat orang-orang di balik layar telah mengubah konsep Maleficent yang sebenarnya sampai akhirnya film berakhir dan penonton diberikan ending yang menurut sang penulis naskah pas.

Keseluruhan, ‘Maleficent’ adalah sebuah film drama-fantasy keluarga yang sangat menarik untuk ditonton.

---


Tags :  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages