[Review] The Amazing Spider-Man 3D


Peter Parker (Andrew Garfield) menemukan dirinya mempunyai kekuatan super setelah digigit seekor laba – laba di perusahaan Oscorp ketika sedang berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan kedua orang tuanya setelah malam mereka meninggalkannya pada Paman Ben (Martin Sheen) dan Bibi May (Sally Field).

Penelusuran membawanya pada Dr. Connors (Rhys Ifans), mantan rekan kerja Ayahnya dan juga sebuah tes uji coba penggabungan genetika dua spesies berbeda yang ditujukan untuk menyembuhkan orang – orang sakit berat seperti pemilik Oscorp, Norman Osborn dan orang penyandang cacat.

Tes dilakukan dengan menggunakan seekor kadal dan tikus berkaki tiga dengan harapan akan terjadi regerasi sel pada tikus tersebut hingga memungkinkan kaki yang satunya untuk tumbuh.

Mereka berhasil, namun sayangnya Norman Osborn tidak punya banyak waktu untuk menunggu efek samping yang mungkin saja terjadi. Mau tak mau, Dr. Connors yang memiliki kelainan pada sebelah tangannya, mencoba zat itu pada tubuhnya. Dan sesuatu yang mengerihkan pun terjadi.

---


Kali ini Spiderman tidaklah lagi mengandalkan Sam Raimi yang sebelumnya mengambil alih penuh pada trilogi Spiderman. The Amazing Spiderman dikerjakan atas besutan Marc Webb dengan bintang – bintang muda baru berbakat.

Film The Amazing Spider-Man memulai perjalanannya pada malam dimana Peter Parker kecil harus menemukan misteri di keluarganya dan kemudian ditinggal begitu saja oleh kedua orang tuanya di tangan Paman dan Bibinya.

Sebagai pembuka film yang mungkin saja menjadi trilogi baru, ini adalah tindakan yang sangat brilliant mengingat cerita spiderman kali ini akan berpatok pada rahasia tak terungkap dari keluarga Peter Parker itu sendiri.

Seperti halnya Batman Begins ala Christopher Nolan, The Amazing Spider-Man lebih mengandalkan cerita –drama- daripada action yang mana sebenarnya bagus namun hanya saja sedikit mendapat respon negatif dari mereka yang terlalu banyak mengharap action dan effect berlebihan tanpa alur cerita yang jelas.

Andrew Garfield sangat cocok untuk memainkan Peter Parker baru yang memang secara teknis memiliki role baru dibanding dengan Peter Parker lama dimana dalam hal ini Peter Parker tidak lagi terlihat lugu melainkan lebih cool, sedikit agresif, dan juga sangat pintar. Andrew juga terlihat sangat pandai dalam mengolah emosinya dalam film. Ia tahu kapan ia harus menangis dengan banyak air mata, kapan harus terharu, kapan ia harus mendengar dengan perasaan yang akan dirasakan juga oleh penonton, dan bagaimana ia harus menghadapi cinta pertamanya.

Emma Stone yang notabene-nya berperan sebagai Gwen Stacy juga bermain sangat maksimal hingga berhasil menciptakan hubungan sempurna dengan Peter Parker yang tidak bisa disangkal penonton.

The Amazing Spider-Man bukanlah film serius, melainkan film hiburan dengan banyak pesan moral dan serangkaian humor bagus yang terselip yang membuat drama dalam film ini tidak terasa membosankan.

Terakhir saya ingin mengucapkan selamat datang pada Andrew Garfield dan Emma Stone untuk trilogi Spiderman berikutnya.

Nb : Pastikan anda masih berada di tempat duduk anda ketika scene tambahan ditayangkan di akhir.



Tags :  

2 komentar:

  1. yang ngomong sama dr.connor terakhir siapalah?

    BalasHapus
  2. Tebakan awal, itu Richard Parker. Tapi kalau dilihat dari dialog Dr. Connors dan si bayangan yang seolah - olah memperlihatkan bahwa si Dr. Connors melindungi si Parker kayaknya bukanlah. Tapi yang pasti itu bukan Norman Osborn -dia kan sekarat. Ada yang bilang orang itu perwakilan dari Oscorp.

    BalasHapus

Pages